Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

CARA KAPITALISME MENGUASAI DUNIA

Gambar
Kumpulan Orang Vs Kumpulan Modal Produktivitas kita berhenti ketika kita sibuk berfikir tentang: modalnya berapa? jualnya kemana? laku atau tidak? Mulai hari ini jangan lagi berfikir tentang modal usaha, karena seberapa besar modal yang kita miliki tetap saja kita akan terseok-seok di dunia kapitalis, dan pada akhirnya pun akan kalah, mati. Tidak percaya? silakan baca ini: CARA KAPITALISME MENGUASAI DUNIA Sistem ekonomi kapitalisme telah mengajarkan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya akan terwujud jika semua pelaku ekonomi terfokus pada akumulasi kapital (modal). Mereka lalu menciptakan sebuah mesin “penyedot uang” yang dikenal dengan lembaga perbankan. Oleh lembaga ini, sisa-sisa uang di sektor rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan “disedot”. Lalu siapakah yang akan memanfaatkan uang di bank tersebut? Tentu mereka yang mampu memenuhi ketentuan pinjaman (kredit) dari bank, yaitu: fix return dan agunan. Konsekuensinya, hanya pengusaha besar dan s

Hedonic Treadmill (Kebahagiaan yang tak pernah maju)

Gambar
Kalau   diartikan kata per kata sih, Hedonic berarti kita bersenang-senang, mencari bahagia dan treadmill adalah alat fitness yang suka dipakai buat lari-lari di tempat. Lah, apa hubungannya hedonic sama treadmill? Ada hubungannya, dan ternyata  Hedonic Treadmill merupakan salah satu penyakit psikologis yang membuat kita sulit untuk bahagia. Mau tahu lebih lanjut?  Istilah hedonic treadmill muncul dari kajian para ahli financial psychology. Istilah ini untuk mewakili nafsu manusia yang selalu ingin terus memiliki barang-barang (materi) mewah sejalan dengan peningkatan pendapatan manusia. Disebut hedonic treadmill karena kelompok manusia ini seperti berjalan di atas treadmill. Terus berjalan tetapi tidak maju alias jalan di tempat. Kebahagian kelompok manusia ini tidak maju-maju karena nafsu akan kepemilikan barang-barang mewah tidak pernah terpuaskan. Sebagai contoh gini deh. Kamu adalah seorang  gamer mania. Dulu, punya  playstation generasi pertama rasanya sudah bahagia