minta ke Allah

Pilih Mana: Pajero, Everest, atau CR-V?

“Seminarnya duniawi banget!” Itu celetukan salah satu peserta seminar saya. Apa iya? Sebelum Anda ikut-ikutan menghakimi saya, apalagi Anda bukan hakim, ada baiknya Anda baca dulu tulisan ini. Sampai selesai.

Misal, Anda pengen Fortuner, Pajero, Everest, CR-V, X-Trail, atau yang lain. Sengaja saya sebut sederet merek, biar kesannya nggak berpihak. Kalau saya sebutkan salah satu, ntar dikira blog berbayar lagi. Hehehe.

Anda pengen mobil itu, katakanlah, karena hasrat duniawi semata. Terus, Anda minta ke Allah. Menurut saya, itu jauh lebih baik.
- Seorang istri pengen CR-V, terus dia minta ke Allah dan hanya ke Allah. Itu bagus. Berarti dia hanya berharap ke Tuhan-nya. Bukan ke suaminya. Dan dia tahu persis, yang bisa mengabulkan dan menghadirkan CR-V di garasi rumahnya, hanya Allah. Bukan yang lain. Itu kan iman namanya.
- Seorang bawahan pengen Pajero, terus dia minta ke Allah dan hanya ke Allah. Itu bagus. Berarti dia hanya berharap ke Tuhan-nya. Bukan atasan, upline, atau perusahaannya. Dan dia tahu persis, yang bisa mengabulkan dan menghadirkan Pajero di halaman rumahnya, hanya Allah. Bukan yang lain. Itu kan tauhid namanya.
- Sedunia-dunianya meminta, asalkan mintanya ke Allah, tetap saja itu lebih baik. Tentu saja, yang diminta mesti sesuatu yang legal dan halal. Jangan sampai Anda meminta jadi dealer narkoba, hehehe.
Hati-hati. Orang yang SEGAN meminta ke Allah dan ENGGAN berharap ke Allah, akan cenderung berharap ke manusia. Entah itu atasannya, partner-nya, investor-nya, suaminya, atau dirinya sendiri. Lihat saja, atas nama kekuatan mindset dan LOA, betapa banyak orang yang abai dan lalai berharap ke Allah. Maaf, ini keliru menurut saya.

Tapi, itu kan duniawi banget. Begitu? Nggak juga.
- Pertama, dia masih berharap ke Allah. Kalau ngarep ke manusia, itu baru namanya dunia. Apalagi ngarep-nya ke tuyul, hehehe.
- Kedua, toh dia berikhtiar dengan cara-cara yang diizinkan-Nya. Berkarier, berbisnis, atau networking. Bukan ngepet dan jagain lilin, hehehe.
- Ketiga, toh dia menggunakan mobil itu untuk kebaikan-kebaikan di jalan-Nya. Contohnya, untuk mencari nafkah, menuntut ilmu, mengantar anak, dan menjamu tamu. Insya Allah ada ibadahnya juga.
- Keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Eh maaf, salah ketik. Itu sila keempat ya? Hehehe.

Nah, teman-teman yang belum punya mobil, saya turut mendoakan agar segera punya mobil. Aamiin. Nggak harus Pajero, Everest, atau CR-V. Yah, Range Rover atau Land Cruiser juga boleh. Tak perlu ketawa. Mending bilang amin....


Ditulis oleh Ippho Santosa

Postingan populer dari blog ini

rahasia bisnis

Sistem Dajjal; Bagaimana Mengenyahkannya?

Tragedi Kota Pompei, Mengulang sejarah kaum Nabi Luth